Denyut Literasi di Pusdes Wukirsari

Denyut Literasi di Pusdes Wukirsari

Pengurus Perpustakaan Desa Wukirsari, warga, dan relawan dari komunitas peduli literasi hingga kini terus bergerak mengembangkan pustaka desa itu. Akhir-akhir ini denyut aktifitas di sana semakin kencang, seiring prestasi Pusdes Wukirsari masuk sebagai nominasi perpustakaan desa terbaik di Indonesia.

Dalam sebulan terakhir kegiatan di pustaka desa binaan Medco Foundation itu semakin padat. Pengurus, relawan, komunitas bekerja dan berkegiatan didukung penuh oleh BPAD Provinsi DIY, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul, serta Pemerintah Desa Wukirsari.

Alus, Asosiasi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan DIY, membantu melakukan pengolahan buku agar semua koleksi terorganisir dengan baik, memudahkan temu kembali dan sirkulasi buku, untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat serta pojok baca binaan Pusdes.

Ada juga kegiatan “Klinik Desain” yang rutin dilaksanakan setiap minggu oleh Pusdes, dan penguatan pendidikan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga dan melestarikan alam sekitar, seperti dilakukan oleh Komunitas Imogiri Jangan Tercemar (IJT), sementara BPBD Kabupaten Bantul bersama Komunitas Book for Mountain menggelar sosialisasi siaga bencana bagi penduduk.

“Komunitas dan relawan ini bergerak sejak 2012 dan sebagian besar masih aktif sampai sekarang, seperti Tindes Art, Komunitas Bunda Kata, Karang Taruna Desa Wukirsari, TBM Mata Aksara, dan masib banyak lainnya, melakukan berbagai kegiatan seni budaya dan kreatifitas sambil meningkatkan kapasitas masyarakat desa.

Kami sangat bangga melihat partisipasi aktif semua elemen dalam membangun dan mengembangkan Pustaka Desa Wukirsari,” ujar Oktin Catur Palupi, Koordinator Program Edukasi dan Literasi Medco Foundation.

Ketua Pusdes Wukirsari, Ujang Purnomo, mengatakan kerjas keras pada pengurus pustaka, warga desa, pemerintah kabupaten dan provinsi, serta komunitas-komunitas yang ada telah membawa dampak signifikan bagi masa depan Pusdes Wukirsari. Pustaka ini kini memiliki sistem pengelolaan yang lebih baik.

“Saat ini Pusdes Wukirsari sedang menunggu hasil akreditasi dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), sekaligus menjadi nominator perpustakaan desa terbaik se-Indonesia. Ini tentu kebanggaan bagi kita semua, khususnya warga Wukirsari,” kata Oktin.

Ia berharap Pusdes Wukirsari terus tumbuh dan berkembang serta berkontribusi aktif bagi penguatan literasi masyarakat Indonesia. [INS]

Leave a Comment