Panen Sayur di Wapeko

Panen Sayur di Wapeko

RABU pagi, saat matahari sedang terang-terangnya, kebun pembibitan pertanian di Kampung Wapeko, Distrik Kurik, Merauke, riuh dan ramai oleh sekelompok petani. Mereka sumringah, senang tak terkira. Demplot yang ditanami sayur-mayur akan mulai panen hari ini.

Beberapa petani tampak sibuk mencabut sayuran, mengikat, menyuci dan kemudian menimbang sayur-sayur hasil panen. Di satu petak demplot beberapa petani sibuk mengurus panen sawi nan hijau dan segar, sementara di petak lainnya memanen kacang panjang dan kangkung.

Ada dua demplot yang dipanen pada Rabu 11 Oktober lalu, masing-masing sayur dengan pupuk kimia, dan sayur dengan pupuk organik. Sebagai pembanding, petani juga memanen sayur yang ditanam tanpa pupuk. Sambil memanen sayur, para petani belajar mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari masing-masing demplot.

Seru, panen sambil belajar. Dari panen ini para petani bisa mengerti bahwa sayur dengan perlakuan tanpa pupuk menunjukkan tingkat pertumbuhan sangat rendah, sementara perlakuan dengan pupuk organik menunjukkan tingkat pertumbuhan sangat cepat dan maksimal. Sayur dengan pupuk organik lebih hijau dan kuat, kata petani.

Perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Merauke, Medco Foundation, LSM lokal Yayasan Santo Antonius, dan tokoh kampung ikut menyaksikan panen sayuran di demplot pertanian binaan Medco Papua itu.

“Ada 19 petani di kelompok ini. Panen ini dilakukan bertahap, sehingga tidak ada hasil panen yang menumpuk dan terbuang,” kata Oktin Catur Palupi, perwakilan Medco Foundation yang ikut mendampingi para petani saat panen.

Oktin mengatakan hasil panen itu, sesuai kesepakatan dengan para petani, akan dipasok ke Medco Papua sebagai logistik para pekerja.

“Untuk tahap awal Medco Papua akan membeli sayur hasil panen ini, untuk dijadikan logistik para pekerja di camp site. Berikutnya, kita akan bekerja sama dengan petani dan pemerintah daerah untuk membantu memasarkan sayur-sayuran dari perani binaan ini,” ujar Oktin.

Perwakilan kelompok tani Wapeko, Stephanus, mengatakan pihaknya bersyukur demplot pertanian ini berhasil dimanfaatkan dengan dengan baik. Ia berharap ke depan pertanian sayuran organik ini bisa dikembangkan di lahan masing-masing petani supaya dapat memenuhi kebutuhan sayuran masyarakat sekitar, segi jumlah, jenis, kualitas dan kesinambungannya. [INS]

Leave a Comment

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.