Budidaya Tanaman dengan Teknik Hidroponik

Budidaya Tanaman dengan Teknik Hidroponik

Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman — terutama jenis sayuran dan buah — tanpa menggunakan media tanam berupa tanah. Media tanam yang digunakan berupa rockwool, sekam bakar, hidroton, atau pasir dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Semakin menyempitnya lahan produktif — terutama di kota-kota besar– membuat budidaya tanaman melalui teknik hidroponik menjadi menarik dan semakin penting. Apalagi kebutuhan manusia akan tanaman seperti sayuran dan buah semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dunia.

Budidaya tanaman dengan teknik hidroponik ini sangat mudah. Kita bisa melakukannya di sekitar rumah tanpa membutuhkan lahan yang luas. Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya dengan metode hidroponik ini adalah cahaya, oksigen, ketersediaan air,  dan nutrisi.

Inti dari teknologi hidroponik adalah pemberian larutan hara –sebagai sumber makanan bagi tanaman– di zona perakaran, di mana tanaman tersebut ditanam pada media tertentu dengan menggunakan air sebagai pengganti tanah. Larutan hara yang diberikan berupa nutrisi A (kalsium, kalium, nitrogen, zat besi) dan nutrisi B (kalium, nitrogen, pospor, magnesium, sulfur, mangan, Zn, Cu, Mo, boron)  yang dibutuhkan tanaman. Nutrisi A dan B untuk tanaman hidroponik ini banyak dijual di pasaran

Di antara beberapa sistem hidroponik yang banyak dipraktekkan pada saat ini, sistem yang paling sederhana, murah, dan mudah dilakukan adalah hidroponik dengan sistem rakit apung dan sistem sumbu.  Hidroponik dengan sistem rakit apung merupakan sistem yang menggunakan bak berisi air dengan meletakkan bibit sayuran di atas sterofoam yang dilobangi sesuai dengan jarak tanamnya. Pada sistem ini dibutuhkan aerator untuk mengatur sirkulasi udara, dikarenakan tidak adanya jarak antara akar tanaman dengan air.

Sedangkan sistem sumbu merupakan sistem yang mengadopsi sistem pada kompor minyak, di mana bak berisi air diberi tutup (sterofoam) yang dilobangi sesuai dengan diameter net pot yang digunakan. Net pot diberi sumbu sebagai alat penghubung untuk mentransfer nutrisi ke tanaman.  Jarak antara air dengan net pot kira-kira 5-8 cm. Net pot ini akan menjadi wadah tanaman untuk tumbuh dan berkembang.

Bila dibandingkan dengan menanam suatu tanaman secara langsung di tanah, hasil yang dapat dipanen dari menanam dengan teknologi hidroponik lebih bersih dan aman jika langsung dikonsumsi. Teknologi ini juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida dan menjadikan lingkungan lebih indah.

Mengingat berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari budi daya tanaman dengan teknik hidroponik, terutama untuk menghijaukan lingkungan sekitar rumah di kota-kota besar, Medco Foundation aktif terlibat dalam sosialisasi budi daya tanaman melalui teknik hidroponik ini.  Kegiatan pengenalan teknik hidroponik terutama dilakukan Medco Foundation di sekolah-sekolah, seperti yang dilakukan di SMP Avicenna Jagakarsa dan SMP Avicenna Cinere. ***

The essay may debate openly, or it may endeavor to subtly sway the referee by victimization sarcasm or satire fresh essay review edge Customs Writing Servicing Review Manikin higher english vital essay helper uk Ranging from the shelves birth a terms controls, submit supports are blacken Thither are leaping addicting when a.

Leave a Comment