Kegiatan Eksplorasi Bambu Flores dilakukan Medco Foundation untuk mengkaji nilai ekonomis dan produksi bambu. Kegiatan ini dimunculkan dari hipotesis bahwa bambu adalah tumbuhan multiguna, kaya manfaat, serta mudah ditanam. Dari sini muncullah proyek untuk mengeksplorasi bambu, baik dari sisi jenis-jenis bambu, potensi daerah penanaman, pola penanaman, dampak sosial, ekonomi, serta lingkungan produksi bambu.
Setelah melalui beberapa tahapan penelitian dan kajian yang dilakukan Medco Foundation, daerah yang punya potensi besar untuk penanaman bambu adalah Flores, Nusa Tenggara Timur. Untuk itu tim Medco Foundation melakukan penelitian ke wilayah NTT untuk melakukan eksplorasi lebih mendalam mengenai bambu. Dengan adanya kegiatan Eksplorasi Bambu di Flores ini diharapkan mampu memberikan tambahan informasi mengenai potensi dan sebaran bambu, aspek sosial, dan ekonomi bambu di Flores, NTT.
Melalui kegiatan ini, Medco Foundation menemukan jenis bambu yang ditemukan pada eksplorasi bambu di Flores ada 6 (enam) jenis yaitu : Bambu Betung (Dendrocalamus asper (Schult.) Backer ex Heyne), Bambu Pering (Gigantochloa atter (Hassk.) Kurz), Bambu Gurung (Bambusa vulgaris Schrad. Ex Wendl.) , Bambu To’e (Bambusa blumeana J.A. & J.H.Schutes), Bambu Belang (Schizostachyum brachyladum Kurz) dan Bambu suling (Schizostachyum lima (Balnco) Merr). Jenis bambu yang dominan ditemukan adalah bambu Betung dan bambu Pering.
Tim Medco Foundation juga menemukan kesimpulan bahwa wilayah Flores sangat cocok untuk pertumbuhan dan budidaya bambu, didukung oleh kondisi tanah yang relatif subur dan iklim yang sesuai untuk pertumbuhan bambu.