Keberanian Adalah Harapan

Keberanian Adalah Harapan

Setiap hari media massa menyuguhkan berbagai isu dan perkembangan sosial yang terjadi di sekitar kita. Terkadang, berita-berita tersebut menimbulkan keresahan. Namun, seolah tak khawatir dengan isu yang muncul, berbagai kelompok masyarakat di Indonesia justru melakukan gerakan positif untuk menyiasatinya. Salah satu gerakan positif yang patut mendapat apresiasi adalah gerakan dari komunitas pejuang kanker.

Inilah yang dilakukan Yayasan Dunia Kasih Harapan. Dalam rangka meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap penyakit kanker, mereka menggalang berbagai kampanye untuk publik. Kampanye ini didukung banyak lembaga, termasuk Medco Foundation.  Kampanye yang mereka lakukan dimulai dengan cara yang sangat spesial, yaitu: “Gelang Harapan”. Gelang ini dibuat dari kain perca – tentunya menambah poin dari segi ramah lingkungan – yang digunting dan disatukan dengan teknik khusus untuk menjadi gelang. Di setiap gelang itu  disisipkan kata HOPE.

Pesan kata HOPE ini sangat kuat, terutama bagi penderita kanker dan keluarganya. “Di mana ada keberanian di situ ada harapan.” Seruan ini menjadi pesan yang digaungkan dalam berbagai kampanye yang dilakukan. Kampanye ini terus menyebarkan pesan positif bahwa harapan selalu ada bagi setiap orang.  Metode kampanye seperti ini mampu mendekatkan para pendukung gerakan ini dengan isu yang diangkat. Apalagi setelah mengetahui bahwa harapan ini secara khusus didedikasikan untuk para pejuang kanker. Dampaknya, semakin banyak pendukung yang berkomitmen total untuk terlibat dalam gerakan ini.

Tidak berhenti sampai di sini saja, setelah mendapat banyak dukungan, Yayasan Dunia Kasih Harapan bersama komunitas pejuang kanker juga menggebrak dengan film berjudul “I am Hope”.  Film “I am Hope” disutradarai oleh Adilla Dimitri dan dibintangi oleh aktris dan aktor yang inspiratif seperti Tatjana Saphira, Tio Pakusadewo, dan lain-lain.

hope-2

Film ini beredar di bioskop Indonesia pada 18 Februari 2016. Alur ceritanya begitu nyata dipadu dengan teknik sinematografi yang serius, film ini menjadi sebuah kampanye sekaligus karya yang sangat sukses. Setiap potongan dalam film berdurasi 2 jam ini menyuarakan pesan bahwa harapan tidak datang dalam bentuk yang muluk-muluk. Harapan menjadi nyata dalam keyakinan pada diri sendiri untuk mengambil pilihan: berhenti atau mewujudkan mimpi.

Gerakan “Gelang Harapan” dan film “I am Hope” adalah contoh nyata suatu gerakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang kanker. Gerakan ini melengkapi perjuangan panjang yang telah dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dalam melawan kanker. Kewaspadaan terhadap kanker di Indonesia memang sudah dimulai 32 tahun setelah Indonesia merdeka lalu, saat Yayasan Lembaga Kanker Indonesia dibentuk.  Seiring berjalannya waktu, perjuangan melawan kanker tidak lagi dilakukan oleh berbagai lembaga maupun kelompok para penderita dan keluarganya. Perjuangan ini menyebar menjadi gerakan yang digalakkan oleh berbagai relawan di Indonesia.

Pada akhirnya, kita patut berbangga melihat gencarnya aksi-aksi yang memberikan perubahan untuk masyarakat, seperti gerakan melawan kanker yang kreatif ini. Ketika ide-ide yang lahir menjadi lebih mudah diterima –karena berasal dari kalangan yang dianggap sesama masyarakat sipil—suatu inisiatif akan menyebar, bahkan berduplikasi menjadi gerakan lainnya yang lebih besar. *** (Say Shio)

Leave a Comment

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.