Penghijauan Butuh Partisipasi Masyarakat

Penghijauan Butuh Partisipasi Masyarakat

Kegiatan penghijauan untuk menjaga agar kualitas lingkungan hidup tidak semakin terdegradasi membutuhkan partisipasi aktif  masyarakat.  Tanpa partisipasi aktif masyarakat, tingkat kesuksesan kegiatan penghijauan akan rendah.

Demikian dikatakan founder Medco Foundation, Arifin Panigoro, dalam acara peluncuran program Pemberdayaan Masyarakat Desa Hijau Mandiri (PMDHM) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, 12 November 2014.  PMDHM merupakan salah satu kegiatan yang digagas para tokoh peduli lingkungan di Jawa Barat yang tergabung dalam Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS).

Menurut Arifin Panigoro, yang sudah bertahun-tahun terlibat dalam kegiatan penghijauan di berbagai daerah di Indonesia, kepedulian dan akses langsung masyarakat dalam merawat tanaman akan membuat tanaman-tanaman penghijaun bisa bertahan lama. “Success ratio penghijauan itu terbatas. Jadi masyarakat harus terlibat. Partisipasi masyarakat ini bahkan kuncinya dalam kegiatan penghijauan,” ujar Arifin Panigoro.

Salah satu upaya untuk menarik kepedulian dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan penghijauan adalah dengan memperhatikan azas manfaat pada tanaman penghijauan. Yang dimaksud dengan azas manfaat ini adalah dengan memilih tanaman-tanaman yang berpotensi menghasilkan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat.  Misalnya tanaman kopi. Tanaman ini selain bisa ditumpang sari dengan tanaman lain, juga berpotensi menghasilkan biji kopi yang bisa dijual sehingga menambah pendapatan masyarakat. “Penghijauan untuk memulihkan lingkungan kita utamakan, tapi azas manfaat juga harus diperhatikan,” kata Arifin Panigoro.

Arifin Panigoro secara khusus mengapresiasi partisipasi masyarakat, terutama kelompok-kelompok tani, dalam program PMDHM. Melalui bimbingan dari DPKLTS, kelompok-kelompok tani yang terlibat dalam program PMDHM berhasil mengembangkan bibit-bibit tanaman berkualitas. Mereka juga telah berhasil menghijaukan sebuah kawasan konservasi air dan penyangga Kota Bandung di hutan perbukitan di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, yang pada 2010  dalam kondisi kritis dan gundul. Kelompok-kelompok tani ini selanjutnya diharapkan bisa selalu aktif dalam merawat tanaman penghijuan yang dititipkan para donatur.

Dalam kegiatan peluncuran PMDHM ini memang diadakan acara lelang bibit untuk para donatur. Para donatur peserta lelang datang dari berbagai kalangan, baik individu maupun institusi, termasuk Arifin Panigoro yang membeli 70 ribu bibit tanaman dalam sesi lelang. Para donator peserta lelang bibit ini akan menjadi Bapak Asuh Maglayang, di mana mereka menitipkan tanamannya kepada para kelompok tani yang selanjutnya akan menanam dan merawat tanaman tersebut. Sedangkan uang hasil lelang bibit akan digunakan kelompok-kelompok tani yang dibina DPKLTS untuk memproduksi bibit-bibit pada tahun penanaman berikutnya.  *** IGT free slots

Leave a Comment

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.