Salah satu kegiatan menulis yang lazim dilakukan umat manusia adalah menulis surat. Pada masanya, surat pernah menjadi media komunikasi terpenting bagi masyarakat dunia untuk saling berbagi informasi. Saat ini menulis surat bisa dilakukan dengan berbagai media, baik dengan media kartu pos biasa atau dengan media elektronik.
Dalam rangka memperingati Hari Surat Menyurat Internasional yang jatuh pada 9 Oktober, Medco Foundation akan mengadakan kegiatan Pustaka Ilmu 6 dan Temu Mimpi 2 dengan tema Sahabat Pena. Kegiatan ini akan mulai dilaksanakan pada 1 November 2014 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Pustaka Ilmu dan Temu Mimpi merupakan bagian kegiatan Tali Asuh yang dikelola Program Pemberdayaan Sosial Medco Foundation. Kegiatan ini melibatkan para anak asuh Medco Foundation yang ada di SDN 03 Sukasari, Desa Sukasari, dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nahdatul Athfal, Desa Ciririp, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Untuk kegiatan Pustaka Ilmu 6 dan Temu Mimpi 2 ini, Medco Foundation akan mengajak para anak asuh untuk menulis surat. Surat ini akan ditujukan untuk anak-anak Sekolah Avicenna di Jakarta. Medco Foundation akan mendampingi para anak asuh untuk membuat surat dengan metode story telling sambil mengenalkan benda-benda pos. Selain itu, sharing knowledge dengan para volunteer yang berprofesi sebagai penulis juga akan dilakukan.
Surat yang ditulis oleh anak-anak asuh ini, selanjutnya akan diberikan ke anak-anak Sekolah Avicenna. Di dalam kelas Bahasa Indonesia yang telah dirancang khusus, para siswa Sekolah Avicenna akan membalas surat dari sahabat penanya, yaitu anak-anak asuh Medco Foundation. Surat-surat tersebut selaunjutnya akan dimasukan melalui pos, yaitu mobil pos keliling atau petugas pos yang didatangkan secara khusus ke sekolah.
Kegiatan ini diharapkan bisa membangkitkan minat menulis pada anak-anak, khususnya asuh Medco Foundation yang tinggal di Desa Ciririp dan Desa Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Selain itu diharapkan juga bisa membuka ruang pertemanan dengan anak-anak asuh seusianya di daerah lain, karena anak-anak asuh ini tinggal di wilayah yang hanya bisa diakses dengan perahu sebagai satu-satunya alat transportasi yang tersedia untuk keluar dari desa mereka. *** Online Gokkasten – YouTube